Ilmu Pengetahuan Teknologi & Kemiskinan


BAB I
LATAR BELAKANG

          Di era yang sekarang ini, ilmu pengetahuan teknologi sangat berkembang pesat dengan baik. Dari anak muda hingga orang dewasa tidak luput serta merta menggunakan ilmu pengetahuan teknologi ini sebagai penunjang aktivitas hidup mereka. Dengan seiringnya zaman, ilmu pengetahuan teknologi ini bisa menjadi suatu gagasan bagaimana sebuah ilmu pengetahuan berdasarkan teknologi yang semakin berkembang dapat melakukan tugasnya seperti memberi kemudahan bagi kehidupan manusia dan menuntun ke arah yang lebih maju. Ilmu pengetahuan teknologi ini memberikan pengaruh yang sangat signifikan bagj kehidupan manusia.
          Banyak media yang mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi ini seperti, di bidang industri, bidang IT, bahkan segala sesuatu sekarang menggunakan teknologi yang lebih maju. Ilmu pengetahuan teknologi ini dapat mendampingi pekerjaan manusia misalnya banyak alat dalam bidang industri yang mempermudah pekerjaan manusia. Banyak ilmuwan yang semakin mengembangkan teknologi ini, teknologi sebagai alat yang dihasilkan menggunakan ilmu-ilmu pengetahuan agar bisa menyeimbangkan keduanya.
         Teknologi yang baik adalah di mana teknologi dibuat dan dirancang agar bisa mengikuti perkembangan zaman dan hampir semua golongan masyarakat dapat merasakannya. Jika teknologi tersebut diciptakan tanpa memandang kebutuhan dan kehadiran masyarakat akan menimbulkan golongan sosial. Contohnya akan mengakibatkan kesenjangan sosial di mana yang memiliki pendidikan dan golongan tertinggi akan merasakan teknologi sedangkan yang golongan bawah atau miskin akan tertinggal bahkan orang yang pedalaman tidak akan merasakan kemajuan dari teknologi. Hal ini pula teknologi dipandang buruk bagi sebagian orang yang tidak dapat merasakan kemajuan zaman karena tersapu oleh arus zaman. Hal ini harus diperhatikan agar kesenjangan hidup manusia adil.
         Ilmu pengetahuan dan teknologi sebenarnya adalah salah satu upaya yang dapat menaikkan mutu hidup seseorang dan mencegah kemiskinan. Kemiskinan merupakan masalah multimedia yang dialami oleh berbagai hal, baik dari individu maupun dari faktor di luar individu yang mengakibatkan mereka tidak berdaya dan tidak mampu untuk mengakses sistem sumber yang ada di sekitarnya. Untuk itu, masyarakat maupun pemerintah harus saling bekerja sama agar ilmu pengetahuan teknologi ini menjadi pemberantas keterbelakangan masyarakat agar lebih maju dan menghilangkan kemiskinan. Dengan semakin majunya teknologi semakin maju pula tingkat kehidupan seseorang dengan berbagai inovasi yang ada. Jika tidak ada keseimbangan akan keduanya sebuah negara akan banyak mengalami kemiskinan karena kurang kesadaran dan sosialisasi tentang teknologi
         Untuk itulah, perlu adanya pemahaman yang mendalam tentang ilmu pengetahuan teknologi ini terhadap semua masyarakat baik golongan tinggi maupun rendah. Dengan demikian tidak ada lagi persepsi bahwa ilmu pengetahuan teknologi yang sangat erat dengan munculnya kemiskinan yang terus berkelanjutan dan adanya penggolongan sosial. Agar semua masyarakat merasakan kesejahteraan sosial.



BAB II
PEMBAHASAN

·         Pengertian Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan
      Ilmu adalah suatu pemahaman akan suatu hal yang sudah teruji kebenarannya. Sedangkan pengetahuan adalah suatu hal yang belum pernah dilihatnya yang diambil berdasarkan pengalaman, pengetahuan tidak sama dengan ilmu karena belum teruji kebenarannya. Teknologi adalah suatu penemuan melalui metode ilmiah atau bisa diartikan sebagai alat yang dapat membantu mempermudah kegiatan manusia. Ilmu pengetahuan memiliki dimensi yang praktis yang bertujuan selain mencari kebenaran yang teoritis namun juga memiliki orientasi untuk mengembangkan kebaikan bersama. Di satu sisi ilmu pengetahuan dapat menjadi simbol keunggulan dan kecerdasan manusia, tapi di sisi lain dapat menjadi sumber masalah yang dapat mengguncangkan pandangan-pandangan tradisional tentang kodrat kita sebagai manusia.
     Dalam ilmu pengetahuan teknologi ia juga memiliki etika tersendiri agar kehidupan manusia modern yang ditopang oleh perkembangan ilmu pengetahuan teknologi tidak punah karena penyalahgunaan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri. Orang-orang juga tidak salah kaprah tentang memahami ilmu dan teknologi dapat menjadi monster yang tidak beretika, yang tidak mengenal konteks kehidupan bersama. Diharapkan dengan adanya teknologi semakin maju dapat menjadi sebuah instrumen yang menyelamatkan dan membahagiakan manusia. Teknologi dapat mempersiapkan kebebasan manusia asalkan dapat dipahami, dialami, dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan bersama.
     Sedangkan menurut Poerwadarminta (1976) , kemiskinan berasal dari kata dasar miskin yang artinya ‘tidak berharta-benda’. Dalam pengertian yang lebih luas, kemiskinan dapat dikonotasikan sebagai suatu kondisi ketidakmampuan baik secara individu, kelompok, maupun keluarga sehingga kondisi ini rentan terhadap timbulnya permasalahan sosial yang lain.
     Banyak faktor mengapa kemiskinan sering kali terjadi dan bahkan semakin banyak. Contohnya adalah pendidikan yang kurang, banyaknya pengangguran sehingga semakin banyak orang yang tidak bekerja dan jatuh miskin, hingga belum mampu mengakses program pemerintah hingga sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengukuran kemiskinan dilakukan dengan cara menetapkan nilai standar kebutuhan minimum, baik untuk makanan dan non makanan yang harus dipenuhi seseorang untuk dapat hidup secara layak. Penetapan nilai standar hidup minimum ini digunakan untuk membedakan antara penduduk miskin dan tidak miskin.
      Menurut beberapa ahli sebenarnya budaya kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu dimensi ekonomi, dimensi sosial budaya, dan dimensi sosial politik. Dimensi ekonomi, yaitu kurangnya sumber daya yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan orang. Dimensi sosial budaya, yaitu kekurangan jaringan sosial dan struktur yang mendukung untuk mendapatkan kesempatan agar produktivitas seseorang meningkat. Dimensi sosial politik, yaitu melihat rendahnya derajat akses terhadap kekuatan yang mencangkup tatanan sistem politik.



·         Hubungan Ilmu Pengetahuan Teknologi dengan Kemiskinan
      Banyak yang mengungkapkan bahwa kemiskinan adalah penghalang bagi ilmu pengetahuan teknologi. Hal tersebut bisa timbul karena semakin majunya teknologi membuat masyarakat mau tidak mau harus mengikuti perkembangan zaman. Bagi golongan yang berpendidikan dan golongan tinggi saja yang dapat merasakan. Sedangkan, kaum miskin akan tetap tergusur oleh perkembangan zaman. Banyak di era yang sekarang ini sebagian masyarakat masih menggunakan cara lama yang tidak efektif sehingga sering kali mengabaikan teknologi yang ada untuk mempermudah pekerjaan.
     Hal itu bisa jadi diatasi dengan cepat jika kita menggunakan sektor teknologi dengan tepat dan menyeluruh. Hal yang paling utama dalam mengurangi kemiskinan yaitu dengan memberi edukasi kepada masyarakat yang terbelakang dengan pendidikan dan teknologi yang mumpuni. Peran penting yang seharusnya memberikan sosialisasi adalah masyarakat itu sendiri agar peran mereka membantu pemerintah. Masyarakat diberi edukasi sehingga tidak terseret arus perkembangan zaman.
     Peran ilmu pengetahuan teknologi sebagai upaya untuk mengatasi masalah kemiskinan yaitu:
·         Membantu orang untuk meningkatkan dan menggunakan secara lebih efektif kemampuan mereka dan memecahkan masalah mereka.
·         Mempermudah interaksi, mengubah dan menciptakan hubungan di antara orang-orang.
·         Meratakan sumber-sumber material.
Sebenarnya dengan adanya pengembangan teknologi banyak keuntungan yang dapat diperolah jika kita bisa menggunakannya dengan bijak. Contoh hubungan yang teknologi dengan masyarakat pedesaan yaitu Menurut Habermas membayangkan bahwa masyarakat memiliki kemampuan untuk membangun relasi yang simetris dengan orang lain atau disebut public sphere. Habermas yakin bahwa harbes sphere dapat terjadi dalam pertemuan dari muka ke muka antara orang sedesa dan sekampung


·         Mengoptimalkan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan Teknologi bagi Kemiskinan
      Dalam pengoptimalan ilmu pengetahuan teknologi ada berbagai macam cara. Menurut B.J. Habibie (1997) mengatakan bahwa “bila kita berbicara tentang teknologi canggih, bukan teknologi canggih yang kita kejar. Salah kalau dikira bahwa saya seorang insinyur kebetulan ahli konstruksi pesawat terbang hanya cinta teknologi canggih. Karena itu, apakah lantas hanya teknologi canggih yang ingin dikembangkan, dan hanya itu yang didasari untuk pembangunan bangsa? Itu tidak benar, yang saya sasari adalah proses nilai tambah, proses nilai tambah dari materi yang harganya rendah, dengan segala keterampilan dengan usaha dari manusia, bisa dijadikan produk yang nilainya lebih tinggi, itu proses nilai tambah.”
      Itulah pentingnya nilai tambah. Nilai tambah yang dihasilkan tentu harus lebih baik. Mengenai contoh teknologi, beliau mencontohkan iptn waktu itu. Sebenarnya bukan hanya ilmu pengetahuan teknologi saja, tetapi ada unsur lain yakni sumber daya manusia yang perlu dibangun. Beliau sempat mengutarakan dalam bukunya bahwa membangun teknologi yang canggih dan SDM yang baik bukanlah apa yang tidak mungkin di Indonesia.
     Sumber Daya Manusia yang berkualitas perlu hal yang paling mendasar yaitu pendidikan. Pendidikan sangat penting diterapkan sejak dini. Karena pendidikan mampu menjadi pendobrak dan garda terdepan memberantas kemiskinan.
     Dikutip dalam bukunya B.J. Habibie (1997) mengatakan bahwa “dalam keadaan mendesaknya masalah-masalah kehidupan konkrit yang dihadapi bagian dunia yang masih terbelakang, tidak banyak gunanya menggolong-golong teknologi kedalam ‘teknologi sederhana’ dan ‘teknologi tinggi’. Jauh lebih berguna mempertanyakan teknologi manakah yang dapat memecahkan suatu masalah yang konkrit, tanpa memedulikan apakah teknologi yang tepat itu adalah teknologi primitif, menengah atau canggih, dan tanpa mempersoalkan dimana teknologi tersebut pertama kali dikembangkan”.
     Maksudnya di mana teknologi tidak dilihat dari latar belakang dimana teknologi tersebut dihasilkan. Kita sebagai masyarakat harus mampu menngunakan teknologi sebaik-baiknya dalam sektor ekonomi, sosial, dan budaya. Jika kita dapat meningkatkan produktivitas dari sebuah teknologi untuk kemajuan suatu bangsa kemiskinan lambat laun akan terkikis. Hal lain yang dapat dicapai adalah bisa membuat pembangunan bangsa juga semakin maju dan tidak ada lagi masyarakat yang tertinggal dan masih primitif.



Daftar Pustaka

Rustanto, B. 2015. Menangani Kemiskinan. Bandung(ID): Remaja Rosdakarya

Dua Mikhael. 2011. Kebeasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebuah esei etika.        
     Depok(ID): Kanisius.

Habibie Jusuf, B. 1995. Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pembangunan Bangsa. Cides:    
          Universitas Michigan.

Nurrahman. 2010. Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pembangunan Bangsa. [Diakses pada    
           16 Januari 2018]. Pada https://nurrahmanarif.wordpress.com/2009/08/04/ilmu-
            pengetahuan-teknologi-dan-pembangunan-bangsa/




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waktu Siklus dan Produktivitas Pada Alat Berat

KAJIAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL (BOGOR, CIAWI, SUKABUMI)

Alat Berat Pemindahan Tanah Mekanis